Fantasiku jadi kenyataan (3)

Akhirnya aku menyerah ...dan berkata ”Apa dong ko...?”
Jawabannya adalah ”.....................hmmm.....wow.....”, bentaknya sambil mengarahkan jarinya ke mukaku.
Aku kaget setengah mati dan mendengar koko Albert tertawa terkekeh-kekeh. Ternyata aku dikerjain, aku dibohongin.
Karena gemes....aku mengembil bantal sofa dan memukul-mukulkan nya kebadan Albert. Tanpa sengaja bantal menyenggol gelas dimeja sehingga isinya tumpah ke luar. Gelas yg satu hampir jatuh ke bawah....aku bereaksi secara refleks.......dan secara bersamaan kulihat koko Albert juga melakukan gerakan yg sama untuk mencegah gelas jatuh.
Tapi sudah ga keburu.......gelas koko Albert yg berisi coca cola jatuh tumpah dimeja sehingga membasahi kakiku. Karena menuju gerakan yg sama......secara kebetulan tangan koko Albert dan tanganku memegang gelas satunya yg hampir jatuh ke bawah.
Gelas berhasil dipegang oleh tanganku dan tangan koko Albert bersamaan. Posisi muka kami hanya berjarak 30 cm. Tiba-tiba aku merasa risih dan kulihat koko Albert memandangiku dengan tersenyum. Aku semakin risih.....apalagi tanganku masih menggenggam gelas bersama tangan ko Albert.
Aku menundukkan muka.......tidak berkata sesuatu apapun.
Tiba-tiba aku merasakan muka ko Albert mendekat.......aku merasakan ada hembusan nafas dekat mukaku. Ketika kuangkat sedikit mukaku........tiba-tiba aku merasakan sesuatu menempel dibibirku.
Ko Albert telah mencium bibirku...........aku terhenyak......dan melepaskan genggaman tanganku pada gelas hingga terjatuh ke karpet lantai. Tanganku refleks mendorong dada ko Albert agar menjauh dariku. Kupalingkan mukaku untuk melepaskan ciumannya...tapi aku tidak beringsut dari tempat dudukku.
Aku diam seribu bahasa..........kurasakan tangan ko Albert meraih kepalaku. Tangan satunya meraih mukaku dan hingga mukaku berhadapan dengan muka ko Albert.
Heran.......kenapa aku diam aja? Kenapa aku tidak menolak.
Sejenak aku melirik ke arah pandangan ko Albert. Kulihat muka ko Albert semakin mendekat ke arahku...semakin dekat.....semakin dekat dan tiba-tiba aku tidak mempunyai kekuatan.......aku memejamkan mataku.
Aku merasakan benda lembut menyentuh bibirku........lembut sekali.......
Aku merasakan bibirku dibuai...digigit-gigit kecil...dan merasakan sekujur bibirku disapu oleh benda yg sangat lembut......tapi sangat nikmat.
Fantasiku muncul .............
Aku mulai membalas kecupan-kecupan itu........sebentar kecupan itu hilang, kemudian datang lagi silih berganti.
Hujan turun semakin deras........aku merintih....mendesah......kubiarkan lidahku bermain-main dengan lidah ko Albert.......setiap sentuhan merupakan ...
...sensasi tersendiri.
Aku mulai merintih.........mendesah.........meski desahanku tertutup oleh riak air hujan yg jatuh ke tanah.
Aku merasakan geli disekujur leherku..........kegelian yg amat sangat......amat sangat sehingga membuatku bergelayutan.
Tanganku refleks memeluk leher ko Albert. Tanpa ada suara, tanpa ada ucapan apapun, tanpa ada penolakan, tanpa ada permintaan...........fantasiku semakin berkembang.

Kurasakan tangan lembut menyusuri pinggangku, terus belakang punggungku.......mencari sesuatu. Aku tidak sadar lagi ketika pengait BH ku terlepas oleh sentilan jari ko Albert. Ketika kaos ketat yg kupakai akan disibak ke atas, aku mencoba melarang.....tapi......tapi.......itu tidak bertahan lama. Kecupan-kecupan ko Albert ke leher dan bibirku, membuatku melambung tinggi dalam fantasiku.
Kurasakan payudaraku dimain-mainkan oleh jari-jari tangan yg lincah. Darahku berdesir kencang.........
Tidak hanya elusan pada puting susuku yg masih mungil itu.......ada merasakan payudara sebelah kiriku seperti disengat oleh jutaan setrum listrik. Ko Albert begitu lihai menjilati puting susuku. Aku terengah-engah..........mukaku menengadah ke atas.......tanganku mencengkeram rambut ko Albert, namun membiarkan mukanya terbenam diantara bukit dadaku yg menjulang tinggi.
”oh....kooo......, kamu koq begini sich ?”
”Koko........jangan......jangan koko sayang.........”, aku meracau dalam rintihan kenikmatan.
Tidak ada penolakan......aku pasrah........aku semakin terbuai dalam fantasiku.
Muncul dalam pikiranku semua yg pernah aku bayangkan apa yg dilakukan ko Albert terhadap kakakku.

Sehingga aku tidak sadar lagi ketika muka ko Albert telah menjalar ke bawah kakiku dan mengeringkan sisa-sisa coca cola yg menciprati kakiku. Kurasakan jari-jari kakiku disapu oleh lidah ko Albert.
Aku hanya ingat tanganku masih memegang kepala ko Albert. Tapi mengikuti kemana kepala ko Albert berpindah.

Aku setengah sadar ketika kurasakan ada yg membopong badanku. Aku merasa seperti diangkat.......mataku tetap terpejam.
Aku tidak perduli apakah pembantu melihat atau kakakku akan muncul secara tiba2.

Yg aku ingat......aku dibaringkan dengan perlahan diatas tempat tidur. Dan kurasakan satu persatu pakaianku dibuka oleh ko Albert.
Kuijinkan ko Albert mencium bibirku, mencium leherku, melalap buah dadaku yg masih perawan........menjilati sekujur tubuhku........pusarku.........pahaku........betisku......jari kakiku......terus naik lagi.........ke betis......ke paha.......dan.........
”Oh.....my God”
”Kokooooo...........................!!”, jeritku tertahan.
Entah apa yg dilakukan Albert, aku merasakan daerah sensitifku disapu-sapu oleh benda yg sangat lembut. Rasanya seperti ujung lidah ko Albert mengoles-oles lubang kemaluanku.....dan bibirnya kadang-kadang menyedot-yedot vaginaku.
Ohhh.......................koko.................aku hanyut, aku terbuai
Ini tidak ada dalam fantasiku.......tapi ini lebih nikmat, lebih enak, lebih memabukkan dari semua yg pernah kubayangkan.
Kubiarkan koko Albert menikmati seluruh tubuhku........aku tahu tidak ada sejengkalpun dilewatinya.
Kulit tubuhku yg putih mulus, payudaraku yg montok, puting susuku, pusarku, oh....kemaluanku semua tidak luput dari kecupannya.

Tiba-tiba aku menjadi ganas...............
Aku membuka mata...........aku bangun dan dengan gesit aku merangkul ko Albert. Kukecup bibirnya dengan penuh nafsu. Kubuka dengan paksa pakaian yg dikenakannya.
Sekarang aku yg menjadi buas..........aku mencium....aku menjilati sekujur tubuh koko Albert.......
Kukecupi bibirnya, lehernya.......dadanya yg bidang.......terus turun...turun dan ........
Kutemukan apa yg kucari........
Ukurannya hampir ¾ tanganku......besar dan tegang sekali. Tapi aku suka........fantasiku mengatakan ini nikmat.
Dan mulutku yg mungil pun menerima kemaluan ko Albert dengan rela........
Aku melakukannya untuk ko Albert......pertama buat seorang pemuda......buat pacar kakakku yg mestinya tidak boleh kulakukan.
10 menit aku mengulum benda kesayangan dalam fantasiku.

Tiba-tiba kepalaku ditarik keatas. Dan badanku seperti dibalikkan..........aku jatuh terlentang.
Ko Albert menciumku........ku sambut ciumannya dengan mesra.
Kurasakan sesuatu menusuk-nusuk dibagian vaginaku.........seperti berusaha mencari sesuatu.
Akal sehatku sudah hilang..........aku pasrah apa yg dilakukan koko ku..........
Ada rasa geli........aku sudah basah sekali.
Dan benda tumpul itu seperti mulai menembus tubuhku.......ada sedikit rasa sakit, tapi Cuma sedikit.
Dan tiba-tiba ada tekanan yg agak kuat.........aku merasakan sesuatu memasuki tubuhku, rasanya pas sekali dengan lubang kemaluanku.
Benda itu bergeraka pelan masuk, terus ditarik lagi, terus masuk dan keluar.
Demikian silih berganti dan demikian juga pagutan dibibirku tiada berhenti.
Tiba-tiba aku merasakan gelombang yg sangat dasyaat, ia menghantam diriku dengan kuat sekali.
Aku seperti mau kejang.........tapi bukan kejang.
Sesuatu yg ......aneh......aku tidak mengerti.............tetapi nikmat sekali.
Aku mendesah panjang...........aku mendesah tiada henti.......
Dan kurasakan benda itu masih keluar masuk............
Aku tidak ingat berapa lama aku terbuai............tapi ...........
Kemudian aku dibangunkan ko Albert, ketika aku membuka mataku........kulihat ko Albert memandangku sambil tersenyum.
Dengan lembut didaratkannya sebuah ciuman ke bibirku. Dan ia mengucapkan kata-kata :
”Nita........koko sayang kamu ” .

Aku cepat-cepat bangun dan membereskan tempat tidur. Aku melihat ada cairan diatas sprei berwarna merah.
Kemudian aku dan ko Albert turun ke bawah, membereskan semua yg berantakan.
Tidak lama kemudian kakakku datang. Kita makan bersama. Setelah itu aku meninggalkan mereka berdua dibawah. Aku masuk kembali ke kamar........dan menghempaskan badanku ke ranjang.
Aku masih ingat kejadian yg tadi.....itu nyata......itu bukan.....fantasi.

Aku coba beranjak dari tempat tidur dan melirik dari gorden. Tidak keliatan kakakku dan ko Albert. Hujan masih turun dengan derasnya.
Kubuka pintu kamar, melangkah turun ke bawah.
Aku tahu harus kemana...........
Aku mendekati kamar kakakku...........
Dan benar.......
Dari luar aku mendengar rintihan-rintihan yg hebat
Tapi kali ini bukan rintihanku
Aku tahu itu rintihan kakakku.........
Rintihan seperti yg barusan aku alami...........
Rintihan yg aku rindukan............
Rintihan yg memabukkan.........
Kali ini aku tidak perlu berfantasi lagi, karena aku sudah mengerti semuanya.
Aku tahu.......kakakku sedang dibuai oleh ko Albert.
Badannya yg mulus, lehernya yg putih, payudaranya yg besar dan ranum, dan .......hmmm.........pasti ko Albert tidak melewatkan yg satu itu.

Ketika besoknya aku ke kamar kakakku.......aku menemukan sedikit bercak merah diatas kasur. Aku tahu itu bukan darah mens............

Itulah ko Albert........aku dan kakakku telah kehilangan keperawanan secara bersama-sama dalam selang waktu 4 jam.
Tapi aku tidak menyesal..........dan sejak saat itu, aku senantiasa merindukan ko Albert. Kapan dan dimana saja......aku tidak pernah menolak apa yg ko Albert mau. Aku tahu kakakku juga melakukan hal yg sama.

Dan ko Albert sungguh hebat........dia bisa membuat aku dan kakakku merindukannya tanpa aku atau kakakku tidak pernah saling cemburu............karena ko Albert piawai mengatur skenario dan bisa menjaga rahasia dengan baik.

Kakakku tetap pacar ko Albert dan aku siap menjadi istri mudanya.

Muaaach............koko Albert......Nita sayang sama koko.

Tidak ada komentar: